Berinvastasi sejak dini

kawiyana89.blogspot.co.id
Ilustrasi Investasi
Investasi- Sejak kecil kita sudah diajarkan oleh guru dan orang tua agar gemar menabung. Biasanya nabungnya waktu kita kecil itu di celengan, namun sekarang sudah ada tempat menabung dengan tingkat keamanan yang lebih baik ketimbang menabung di celengan, tempat tersebut adalah bank. 

Macam-macam memeng motivasi seseorang untuk menabung, ada yang digunakan untuk berlibur, ada yang digunakan untuk membeli barang kesukaan, ada sebagai cadangan pemenuhan kebutuhan saat pendapatan menurun. 

Waktu saya masih SD, seneng banget ngelihat celengan penuh dan udah berat, itu tandanya celengan udah siap-siap dibongkar dan uang tabungannya juga siap untuk digunakan membeli barang kesukaan. Seiring waktu kebiasaan konsumtif mulai berkurang, setiap celengan penuh, saya belikan lagi celengan yang baru dengan tujuan agar uang tabungan bertambah banyak. 

Mulai mengenal Bank

Saat saya sudah mulai mengenal bank, maka saya mengalihkan tabungan saya dari celengan ke bank dengan alasan keamanan dan kemudahannya. Bank menyediakan fasilitas ATM sehingga dompet saya nggak penuh isinya dengan uang, menarik uang juga dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun selagi adanya mesin ATM di tempat terdekat dengan saya. Tabungan tersebut sebetulnya hanya berfungsi untuk mengamankan keuangan kamu dalam jangka pendek.


Lhaa.. mengapa jangka pendek? bukannya menabung itu biasanya bertujuan untuk jangka panjang?


Ketika saya masih bersekolah di Sekolah Dasar ( waktu masih kelas 1 SD), harga 1 mangkuk bubur itu Rp. 25. Tahun 2017 ini harga 1 mangkuk bubur minimal Rp. 5.000,- Kok bisa beda ya padahal kuantitasnya sama-sama 1 mangkuk? Pembedanya adalah "Inflasi". 

Secara kerennya inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. 

Jadi begini kalau dijabarkan secara sederhana, ketika kamu punya tabungan sebesar Rp. 25 ditahun 1995 kamu dapat membeli 1 mangkuk bubur, sedangkan di tahun 2017 uang Rp. 25 sudah nggak ada artinya lagi. 

Masih bingung dengan penjelasannya?

Ketika pada tahun 1995 kamu punya uang sebesar Rp. 5.000 kemudian kamu belikan bubur dan kamu akan mendapatkan 200 mangkuk bubur. Namun ketika kamu punya uang sebesar Rp. 5.000 pada tahun 2017, dan kamu gunakan uang tersebut untuk membeli bubur maka kamu hanya akan mendapatkan 1 mangkuk bubur saja. Nilai uang yang sama namun mempunyai daya beli yang beda, itu adalah pengaruh dari inflasi. 

Sehingga tabungan yang kamu miliki tidak dapat kamu andalkan dalam jangka waktu yang lama karena tidak mampu melawan inflasi (tidak kebal inflasi). Cara jitu melawan lajunya inflasi adalah dengan berinvestasi. 

Apa itu Investasi?

Investasi secara sederhana adalah pembelian sesuatu sebagai media penanaman  modal baik berupa asset berwujud maupun berupa surat berharga lainnya dengan tujuan dapat melawan laju inflasi. 

Jenis Investasi

Beragam jenis investasi yang dapat kamu lakukan, namun sesuaikan juga dengan tingkat pendapatan kamu. Atur keuangan kamu menjadi pos-pos keuangan seperti pos untuk kebutuhan harian/bulanan, pos untuk keperluan tak terduga, pos untuk tabungan, pos untuk amal dan kelebihan dari uang setelah kamu dapat memenuhi pos-pos yang telah saya sebutkan tadi barulah dapat kamu gunakan untuk berinvestasi. 

Tujuan membedakan antara pos tabungan dan pos investasi adalah jangka waktu penarikannya. Pos tabungan dapat segera ditarik ketika ada keperluan mendadak untuk menutupi kekurangan pos lain, sedangkan pos investasi tidak dapat ditarik dengan cepat sebelum jatuh tempo karena dapat terkena biaya pinalty yang berlaku pada investasi deposito berjangka. 

Banyak jenis investasi seperti emas, saham, obligasi, tanah dan properti dan masih banyak lagi. Saya memilih investasi sesuai isi kantong saya, dan sesuai tingkat risikonya. Untuk sementara saya memilih emas sebagai instrunmen investasi saya. Pengin sih menambah instrumen investasi berupa saham namun keuangan belum mendukung, pemahaman tentang saham juga belum baik, jadi saya tunda dulu sambil mempelajarinya dan sambil menunggu keuangan sudah cukup untuk berinvestasi saham. Meskipun dapat berinvestasi saham dengan uang minimal 100 ribu, tetapi fundamental perusahaan yang menjual sahamnya dengan harga Rp.300-an per lembar saham juga belum tentu bagus. 

Mengapa investasi emas?

Emas adalah salah satu instrumen investasi yang harganya cenderung meningkat tiap tahun walaupun kadang dapat turun, namun penurunannya tidak signifikan. Kenaikan harga emas cenderung dapat melawan inflasi, dan harga emas juga relatif dapat dijangkau. Kamu dapat berinvestasi emas dalam bentuk perhiasan maupun batangan, sesuai selera saja. Harga 1 gram emas berkisar antara Rp.400.000- Rp. 600.000 pada tahun ini. 

Ayo menabung emas

Jika keuangan kamu juga belum cukup untuk berinvestasi emas ( tentunya setelah pos-pos yang lain terpenuhi), misal beli emas 1 gram aja belum cukup, pihak pegadaian menyediakan fasilitas tabungan emas untuk kamu yang benar-benar ingin berinvestasi. Dengan menabung minimal Rp. 5.000 saja kamu sudah memiliki emas batangan tetapi dengan jumlah 0,01 gram. pegadaian juga memberi program yang fleksibel tentang menabung emas ini, tidak menuntut rutinitas menabung dan tidak menuntut jumlah nominal tertentu untuk ditabungkan, berapapun jumlah uangnya ( di atas Rp. 5.000 ya) dan kapanpun kamu dapat menabung (nggak mesti tiap bulan atau tiap minggu).



Buku tabungan emas

Jika kamu berminat membuat tabungan emas, kamu cukup datang ke Kantor Cabang Pegadaian terdekat dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan membayarkan biaya pembuatan tabungan sebesar Rp. 100.000 (semacam setoran awal layaknya menabung di bank) dan biaya pembuatan tabungan tersebut langsung menjadi saldo awal tabungan kamu. 

Uang yang kamu setorkan nantinya akan dikonversikan menjadi satuan berat emas ( biasanya dalam satuan gram) sesuai harga emas saat itu juga. Misalkan harga emas saat itu Rp. 550.000 per gram, dan kamu menyetorkan uang sebesar Rp. 200.000 maka saldo emas kamu adalah 0,3636 gram dan harga emas akan berupah setiap harinya.

Bagaimana? kamu tertarik untuk belajar berinvestasi sejak dini agar dapat melawan lajunya inflasi dan dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang? balik lagi ke pribadi masing-masing. Catatan pentiung, investasi emas tidak dapat dirasakan manfaatnya dalam jangka waktu 3 tahun kebawah, jadi kudu sabar ya dalam berinvestasi dan jangan buru-buru ditarik investasinya karena belum merasakan manfaat yang signifikan dalam jangka waktu dekat. 

Selamat berinvestasi ... ☺

Berinvastasi sejak dini Berinvastasi sejak dini Reviewed by Dapur Uenak on December 27, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.